MAKALAH
KETAHANAN NASIONAL
DISUSUN OLEH :
WILDAN MUSLIM
FARDANY 17416649
2IB04
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ..................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
..........................................................................................
1.1
Latar Belakang ....................................................................................
1.2
Maksud dan Tujuan
.............................................................................
1.3
Ruang Lingkup
...................................................................................
BAB 2
PEMBAHASAN
............................................................................................
2.1
Latar belakang Ketahanan
Nasional
...................................................
2.2
Tujuan Nasional, Falsafah
dan Ideologi Negara .................................
2.3
Pengertian Ketahanan
Nasional Indonesia .........................................
2.4
Asas-Asas Ketahanan Nasional
dan sifat Ketahanan Nasional
..........
2.5
Pengaruh Aspek Ketahanan
Nasional Pada Kehidupan berbangsa dan bernegara
............................................................................................................
2.6
Keberhasilan Ketahanan
Nasional ....................................................
BAB
3 PENUTUP
....................................................................................................
3.1
Kesimpulan .......................................................................................
3.2
Saran
.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
KATA PENGANTAR
Assalam’alaikum Wr. Wb.
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami panjatkan
puja dan puji syuur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tentang “Ketahanan Nasional”.
Makalah
ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan batuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Bangsa
Indonesia yaitu bangsa yang kaya dalam hal apapun, baik dalam kekayaan alam,
budaya, serta beragam kesenian yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Negara-negara lain tidak memiliki semua itu, sehingga negara asing seperti
Belanda dan Inggris ingin merebut negara Indonesia sebagai negara mereka. Dan
pada akhirnya negara-negara asing tersebut satu persatu menjajah negara
Indonesia selama bertahun-tahun. Tujuan mereka menjajah Negara Indonesia yaitu
untuk merebut semua kekayaan yang ada di Indonesia dan dimiliki oleh mereka
maka dari itu negara asing sangat ingin memiliki Negara Indonesia yang kaya
akan sumber daya alam dan budayanya.
Selama
bertahun-tahun negara Indonesia di jajah oleh bangsa asing yang ingin merebut
kekayaan Indonesia, selama bertahun-tahun pula bangsa Indonesia mempertahankan
dirinya supaya tetap berdiri dan tangguh untuk menghadapi segala
tindakan-tindakan yang mengamcam warga Indonesia. Semua warga Indonesia sangat
menderita dengan datangnya warga asing tersebut, mereka hanya di jadikan budak
oleh bangsa asing yang menjajah Indonesia. Ketika warga Indonesia bertani,
berkebun,ataupun beternak hewan sebagian hasilnya wajib di setorkan kepada
bangsa asing yang sedang menjajah kita sebagai warga Indonesia.\
Masyarakatpun
tidak kuat menghadapi tindakan yang di berikan sang penjajah tersebut dan semua
warga Indonesia yang mengaku dirinya adalah bangsa dan warga Indonesia bersatu
untuk menghadapi penjajah-penjajah yang seenaknya menguasai bangsa Indonesia
yaitu bangsa kita. Dengan demikian warga Indonesia bangkit dari keterpurukan
yang melamda mereka. Penjajahpun di lawan oleh warga Indonesia sehingga warga
Indonsia mampu untuk mengusir penjajah yang bertahun-tahun menjajah kita, dan
Indonesiapun merdeka. Meskipun bangsa Indonesia di hadapkan pada tantangan,
Negara Kesatuan Republik Indonesia masih tetap tegak berdiri sebagai satu
bangsa dan Negara yang merdeka, bersatu, dan berdaulat. Hal tersebut
membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki keuletan dan ketangguhan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi setiap bentuk tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan dari mana pun datangnya.
1.2.
Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
Memahami terhadap konsepsi dan
peran Ketahanan Nasional. Memahami latar belakang ketahanan nasional. Memahami
dan menjelaskan Pengertian dan asas asas ketahanan nasional. Mengerti tentang
pengaruh aspek dari Ketahanan nasional serta Keberhasilannya.
1.3.
Ruang Lingkup
1. Latar
belakang Ketahanan Nasional
2. Tujuan
Nasional, Falsafah dan Ideologi Negara
3. Pengertian
Ketahanan Nasional Indonesia
4. Asas-Asas
Ketahanan Nasional dan sifat Ketahanan Nasional
5. Pengaruh
Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan berbangsa dan bernegara
6. Keberhasilan
Ketahanan Nasional
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1.
Latar belakang Ketahanan Nasional
Sejak
kemerdekaan Indonesia pada proklamasi 17 agustus 1945 , kehidupan bangsa
indonesia tidak luput dari tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa seperti : Agresi Militer Belanda,
Gerakan Separatis : PKI, DI/TII dan lain-lain.
Ditinjau
dari geopolitik dan geostrategis dengan posisi geografis, potensi Sumber Daya
Alam serta jumlah dan kemampuan penduduk, telah menempatkan bangsa Indonesia
menjadi ajang persaingan dan perebutan negara-negara besar, sehingga
menimbulkan dampak negatif yang dapat membahayakan kelangsungan dan eksistensi
negara Indonesia
Tetapi
bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi
Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan Republik Indonesia pada saat
itu juga. hal itu menunjukan bangsa Indonesia mempunyai keuletan dan kemampuan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, sehingga dapat
menghadapi Ancaman, Gangguan , Hambatan dan Tantangan.
Posisi
geografis Indinesia menjadikan Indonesia sebagai negara untuk ajang persaingan.
Hal ini secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif bagi
segala aspek kehidupan dan membahayakan eksistensi NKRI. Untuk itu bangsa
Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk
tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.
Negara
Indonesia adalah negara yang mempunyai UUD 1945 sebagai konsutitusinya, dimana
system pemerintahan negara tertuang di dalamnya. Sehingga kondisi kehidupan
nasional merupakan pencerminan ketahanan Nasional yang didasari oleh :
Pancasila sebagai landasan idiil, UUD 1945 sebagai landasan konstitusionil,
Wawasan Nusantara sebagai landasan visional
2.2.
Tujuan Nasional, Falsafah dan Ideologi Negara
Tujuan
ketahanan nasional pada dasarnya untuk menghadapi ancaman, tantangan, hambatan,
dan gangguan (AHTG). Jadi semakin kuat ketahanan nasional suatu bangsa semakin
dapat menjamin kelangsungan hidup atau survival hidup suatu bangsa dan Negara.
Oleh karena itu, sekarang yang dibutuhkan adalah bagaimana membangun ketahanan
nasional nasional secara bottom up approach melalui pembinaan tingkat ketahanan
dari mulai ketahanan nasional, ketahanan daerah, ketahanan lingkungan,
ketahanan keluarga dan ketahanan pribadi.
Dengan
pembangunan ketahanan nasional melalui pendekatan dari bawah maka diharapkan
dapat tercapai kondisi keamanan nasional yang menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan Negara dan sekaligus pelaksanaan pembangunan di berbagai daerah.
FALSAFAH & IDEOLOGI
NEGARA
Falsafah
dan ideologi juga menjadi pokok pikiran. Hal ini tampak dari makna falsafah
dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut:
1.
Alinea pertama
menyebutkan:
“Bahwa
sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.”
Maknanya:
Kemerdekaan adalah hak asasi manusia.
2.
Alinea kedua menyebutkan:
“Dan
perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.”
Maknanya:
adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
3.
Alinea ketiga
menyebutkan:
“Atas
berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini Kemerdekaannya.”
Maknanya:
bila Negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara
harus mendapat ridlo Allah yang merupakan dorongan spiritual.
4.
Alinea keempat
menyebutkan:
“Kemerdekaan
dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan
keadilan social, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan:”
1. Ketuhanan
Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan
yang adil dan beradab
3. Persatuan
Indonesia
4. Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Serta
dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh bagi seluruh rakyat Indonesia.
2.3.
Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan
Nasional “Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
megatasi Ancaman, Gangguan, Hambatan, Tantangan (AGHT) baik yang datang dari
dalam maupun dari luar negeri untuk menjamin identitas, integritas dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapi tujuan nasionalnya.”
Ketahanan
nasional adalah konsisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan, dengan
pembinaan sejak dini, sinergik dan kontinu, secara pribadi, keluarga, daerah
dan nasional.
Keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,
berdasarkan pemikiran geostrategis berupa : konsepsi yang dirancang dan
dirumuskan dengan memperhatikan kondisi dan konstelasi geografis Indonesia.
2.4.
Asas-Asas Ketahanan Nasional dan sifat Ketahanan Nasional
Asas
ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai
Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara yang terdiri dari:
Asas Kesejahteraan dan
Keamanan
Kesejahteraan
dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan
kebutuhan manusia yang mendasar. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan
merupakan asas dalam system kehidupan nasional. Tanpa kesejahteraan dan
keamanan, system kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan
dan keamanan merupakan nilai intrinsic yang ada pada system kehidupan nasional
itu sendiri. Kesejahteraaan maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada
kondisi apapun. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan
nasional yang dicapai merupakan tolak ukur Ketahanan Nasional.
Asas Komprehensif
Integral atau Menyeluruh Terpadu
Sistem
kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bansa dalam bentuk
perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras pada
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ketahanan
Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh,
menyeluruh, dan terpadu.
Asas Mawas ke Dalam dan
Mawas Keluar
Sistem
kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang
saling berinteraksi. Di samping itu, system kehidupan nasional juga
berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut
dapat timbul berbagai dampak, baik yang bersifat positif maupun negative. Untuk
itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun ke luar.
a.
Mawas ke Dalam
Mawas
ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional
itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini
tidak berarti bahwa Ketahanan Nasional mengandung sikap isolasi atau
nasionalisme sempit.
b.
Mawas ke Luar
Mawas
keluar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak
lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan danya interaksi dan
ketergantungan dengan dunia internasional. Kehidupan nasional harus mampu
mengembangkan kekuatan nasional untuk memberikan dampak ke luar dalam bentuk
daya tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam
bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
Asas Kekeluargaan
Asas
kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong
royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Asas ini mengakui adanya perbedaan. Perbedaan
tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak
berkembang menjadi konflik yang bersifat saling menghancurkan.
2.5.
Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan berbangsa dan bernegara
Berdasarkan
rumusan pengertian tannas dan kondisi kehidupan nasional Indonesia. Tannas
sesungguhnya merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional
dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek, terutama aspek-aspek
dinamis, didalam tata kehidupan nasional relatif berubah menurut waktu, ruang,
dan lingkungan sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sangat
kompleks dan amat sulit di pantau. Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata
kehidupan nasional tersebut, diperlukan penyederhanaan dari berbagai aspek
kehidupan nasional. Penyederhanaan tersebut berbentuk model dari hasil pemetaan
keadaan nyata melalui analisis mendalam yang dilandasi oleh teori hubungan
antara manusia dan Tuhan, manusia dan manusia atau masyarakat, dan antara
manusia dan lingkungan.
Dari
pemahaman tentang hubungan tersebut timbul gambaran bahwa Konsepsi Ketahanan
Nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu :
1. Aspek yang berkaitan
dengan alam bersifat statis, yang meliputi aspek Geografi, aspek Kependudukan
dan aspek Sumber Kekayaan Alam.
2. Aspek yang berkaitan
dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi aspek Ideologi, aspek Politik,
aspek Sosial Budaya dan aspek Pertahanan dan Keamanan.
Aspek Geografi
Posisi
letak geografis Indonesia terletak pada posisi silang dunia, antara dua benua,
yaitu Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra hindia dan Samudra
Pasifik. Dengan demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu lintas
perdagangan. Namun, aspek geografis Indonesia juga menggambarkan negara
Indonesia sebagai negara kepulauan yang berkisar 17.000 pulau kecil yang
dipisahkan oleh laut.
Dengan
ditetapkannya Indonesia sebagai negara kepulauan, maka karakteristik setiap
pulau satu dengan lainnya mempunyai ciri khas, budaya, adat-istiadat, keindahan
yang berbeda-beda. Dengan kondisi yang demikian diperlukan adanya ketahanan
nasional untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan bangsa. Dari kondisi
tersebut, melahirkan adanya geopolotik dan geografis. Geopolitik merupakan
kebijakan politik suatu negara yang memperhitungkan posisi geografis, sedangkan
geografis merupakan pelaksanaan dari geopolitik.
Aspek Kependudukan
Merupakan
unsur yang sangat penting dalam kehidupan dan perkembangan suatu negara. Jumlah
penduduk yang besar juga sering dikatakan sebagai salah satu modal dasar pembangunan
nasional. Ungkapan seperti itu memang ada benarnya, namun harus diingat bahwa
penduduk dapat menjadi modal dasar pembangunan apabila penduduk tersebut
memiliki kualitas tertentu, sehingga dapat mendukung kualitas tertentu,sehingga
dapat mendukung pembangunan.
Ketahanan
nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi kependudukan. Oleh sebab itu, dalam
rangka pembangunan kita harus dapat melihat persoalan-persoalan apa yang ada
dalam kependudukan kita dan bagaimana pengaruhnya dalam terhadap ketahanan nasional.
Persoalan-persoalan tersebut kalau tidak ditangani secara tepat akan
menimbulkan masalah-masalah sosial, seperti pengangguran, kekurangan
pangan/gizi, munculnya kawasan kumuh, dan sebagainya. Kondisi yang demikian itu
pada akhirnya akan memicu timbulnya sikap dan perilaku yang menyimpang seperti
kekerasan sosial, kejahatan, prostitusi dan semacamnya yang akan mengganggu
ketahan nasional. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus
memikirkan pemecahan masalah dari masalah-masalah yang di atas.
Aspek Sumber Kekayaan
Alam
Sebagaimana
kita ketahui bahwa kekayaan alam yang terdapat di muka bumi tidak tersebar
secara merata. Dalam artian bahwa kekayaan alam antara daerah satu dengan
daerah lainnya berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengelolaan
pemanfaatan alam agar kekayaan alam yang ada dapat termanfaatkan secara merata
dan optimal. Adapun pemanfaatan kekayaan alam tersebut sebaiknya dimanfaatkan
berdasarkan asas maksimal, lestari, dan berdaya saing. Maksimal memiliki arti
memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan menjaga ketimpangan antar
daerah. Lestari berarti pemanfaatan kekayaan alam harus didasari kebijakan yang
memperhatikan aspek kelestarian alam demi kepentingan generasi yang akan datang
dan kesinambungan pembangunan.
Aspek Ideologi
Ideologi
adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan motivasi.
Ideologi juga mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan
oleh suatu bangsa. Keampuhan suatu ideologi tergantung pada rangkaian nilai
yang dikandungnya, yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi dan
kehidupan manusia. Secara teoritis, suatu ideologi bersumber dari suatu
falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
Ideologi
mengandung konsep dasar tentang kehiduan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa.
Keampuhan tergantung pada rangkaian nilai yang dapat memenuhi serta menjamin
segala aspirasi kehidupan mausia baik sebagai individu maupun anggota
masyarakat.
Ketahanan
Ideologi diartikan sebagi kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia.
Ketahanan ini mengandung keuletan dan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan dari luar maupun
dari dalam secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka menjamin
kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Republik Indonesia.
Perwujudan
ketahanan ideologi memerlukan kondisi mental bangsayang berlandaskan keyakinan
akan keberanian ideologi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negaraserta
berlandaskan pengalaman Pancasila secara konsisten dan berlanjut.
Pancasila
merupakan ideologi nasional, dasar negara , sumber hukum, dan pandangan hidup
bangsa Indonesia. Pencapaian Ketahanan Ideologi memerlukan penghayatan dan
pengalaman Pancasilasecara murni dan kosekuen, baik objektif maupun subjektif.
Pelaksanaan objektif adalah pelaksanaan nilai-nilai yang secara tersurat
terkandung dalam ideologi atau paling tidak tersirat dalam UUD 1945 serta
segala peraturan perundang-undangan dibawahnya dan segala kegiatan
penyelenggaraan negara. Pelaksanaan subjektif adalah pelaksanaan nilai-nilai
tersebut oleh masing-masing individu dalam kehidupan sehari-hari, sebagai
pribadi , anggota masyarakat, dan warga negara. Pancasila mengandung sifat
idealistik, realistik dan fleksibel, sehingga terbuka terhadap perkembangan
yang terjadi. Tetapi keterbukaan itu sesuai dengan dealisme yang terkandung
didalamnya.
Aspek Politik
Ketahanan
pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamika kehidupan politik bangsa
yang berisi keuletan , ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ,
anacaman , hambatan serta gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam
secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik
bangsa dan negara republik Indonesia berdasakan pncasila dan UUD 1945 .
perwujudan ketahanan pada aspek politik memerlukan kehidupan politik bangsa
yang sehat , dinamis , dan mampu memelihara stabilitas politik .
Ketahanan pada Aspek
Politik Dalam Negeri
a.
Sistem pemerintahan yang
berdasarkan hukum , tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat absolut , dimana
kedaulatan berada di tangan rakyat dan di lakukan sepenuhnya oleh MPR sebagai
penjelmaan seluruh rakyat.
b. Mekanisme politik yang
memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Namun perbedaan tersebut tidak
menyangkut nilai dasar , sehingga tidak menjurus pada konflik fisik. Di samping
itu , timbulnya diktator mayoritas dan tirani minoritas harus dicegah.
c.
Kepemimpinan nasional
mampu mengkomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat dan tetap berada
dalm lingkup pancasila, UUD 1945 , dan wawasan nusantara.
d. Terjalin komunikasi
politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat , dan
antarkelompok/golongan dalam masyarakat dalam rangka mencapai tujuan nasional
dan kepentingan nasional.
Ketahanan pada Aspek
Politik Luar Negeri
a. Hubungan luar negeri
ditujukan untuk meningkatkan kerjasama internasional di berbagai bidang atas
dasar sikap saling menguntungkan , meningkatkan citra positif Indonesia di luar
negeri , dan memantapkan persatuan bangsa serta keutuhan NKRI.
b. Politik luar negeri terus
dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan
kerjasama antar negara berkembang dan negara maju sesuai kemampuan demi
kepentingan nasional. peran Indonesia dalam membina dan mempererat persahabatan
dan kerjasama antarbangsa yang saling menguntungkan perlu terus diperluas dan
ditingkatkan. kerjasama dengan negara – negara anggota ASEAN, terutama dibidang
ekonomi , iptek dan sosial budaya terus dilanjutkan dan dikembangkan. peran
aktif Indonesia dalam gerakan Non Blok dan OKI serta mengembangkan hubungan
demi kerjasama antarnegara di kawasan Asia Pasifik perlu terus ditingkatkan.
c. Citra positif Indonesia
terus ditingkatkan dan diperluas antara lain melalui promosi, peningkatan
diplomasi, lobi internasional, pertukaran pemuda, pelajar, dan mahasiswa, serta
kegiatan olahraga.
d.
Perkembangan, perubahan ,
dan gejolak dunia terus diikuti dn dikaji dengan seksama agar terjadinya dampak
negatif yang dapat mempengaruhi stabilitas nasional dan menghambat kelancaran
pembangunan dan pencapaian tujuan nasional dapat diperkirakan secara dini.
e. Langkah bersama negara
berkembang dengan negara industri maju untuk memperkecil ketimpangan dan
mengurangi ketidakadilan perlu ditingkatkan melalui perjanjian perdagangan
internasional serta kerja sama dengan lembaga – lembaga keuangan internasional.
f. Perjuangan mewujudkan
tatanan dunia baru dan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial melalui penggalangan, pemupukan solidaritas, kesamaan
sikap, serta kerjasama internasional dalam berbagai forum regional dan global.
peran aktif Indonesia dalam perluncutan senjata, pengiriman serta perlibatan
pasukan perdamaian, dan penyelesaian konflik antarbangsa perlu terus
ditingkatkan. Upaya restrukturisasi PBB terutama dewan keamanan agar efektif,
efisien, dan demokratis harus terus dilaksanakan.
g.
Peningkatan kualitas
sumber daya manusia perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem pendidikan,
pelatihan, dan penyuluhan calon diplomat secara menyeluruh agar mereka dapat
menjawab tantangan tugas yang mereka hadapi. selain itu, aspek – aspek
kelembagaan dan sarana penunjang lainnya perlu ditingkatkan.
h. Perjuangan bangsa
Indonesia yang menyangkut kepentingan nasional, seperti melindungi kepentingan
Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan melindungi hak – hak
warga negara Republik Indonesia di luar negeri perlu ditingkatkan.
Aspek Sosial Budaya
Sosial
budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia, yaitu segi social di
mana manusia harus mengadakan kerjasama demi kelangsungan hidupnya dan segi
budaya yang merupakan keseluruhan tata nilai dan cara hidup yang
manisfestasinya tampak dalam tingkah dan hasil tingkah laku yang terlembagakan.
Yang
di sebut “social” disini pada hakikatnya adalah pergaulan hidup manusia dalam
bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan
dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Sementara “budaya” adalah
system nilai yang merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang
menumbuhkan gagasan-gagasan utama dan menjadi kekuatan pendukung dalam
menggerakan kehidupan.
Ketahanan
dibidang sosial budaya atau ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi
dinamis budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan, ketangguhan, dan kemampuan
unuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tangtangan, acaman, hambatan serta gangguan dari luar maupun dari dalam yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial
budaya bangsan dan negara Republik Indonesia.
Wujud
ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa yang
mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan
masyarakat indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Rukun, Besatu, Cinta Tanah Air, Berkualitas, Maju, dan Sejahtera dalam
kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal
penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional. Esensi
pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia dengan
demikian adalam pengembangan kondisi sosiala budaya segenap potensi
manusiawinya berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang akan diwujudkan sebagai
ukuran tuntutan sikap dan tingkah laku bagi dan negara Indonesia akan memberikan
landasan, Semangat, dan Jiwa yang menjadi ciri elemen-elemen sosial budaya
bangsa dan negara Republik Indonesia.
Aspek Pertahanan dan
Keamanan
Pertahanan
dan keamana Indonesia adalah kesemestara daya upaya seluruh rakyat Indonesia
dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pertahanan dana Kemanan Negera Republik
Indonesia dilaksanaan dengan menyusun, Mengerahkan dan menggerakan seluruh
potensi nasional, termasuk kekuatan mayarakat disuruh bidang kehidupan nasional
secara terintegrasi dan terkoordinasi. Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan
secara nasional merupakan salah satu fungsi utama pemerinta dan Negara Republik
Indonesia dengan TNI dan Polri sebagai intinya. Tujuannya adalah untuk
menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan
Nasional Indonesia.
Wujudkan
ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
oertahanan dan keamanan bangsa indonesia yang mengandung keuletan, ketangguhan,
dan kemampuan dalam mengembangkan menghadapi dan mengatasi segala tantang dan
hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam, yang secara langsung mauoun
tidak langsung membahayakan idenitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wujud
ketahanan pertahanan dan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa
yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat. Kondisi ini
mengandung kemampuan bangsa dalam memeliharan stabilitas pertahanan dan
keamanan negara, mengamanakan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta
mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Analog
dengan pengertian ketahan nasional, ketahanan pertahanan dan keamanan pada
hakikatnya adalah keuletan dan ketangguhan bangsa dalam mewujudkan
kesiapsiagaan serta upaya bela negara. Ini merupakan perjuangan rakyat semesta,
di mana seluruh potensi dan kekuatan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
militer dan kepolisian disusun dan dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi
dan koordinasi untuk menjamin penyelenggara sistem keamanan nasional (dahulu
sishankamrata) dan menjamin kesinambungan pembangunan nasional serta
kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang
ditandai sebagai berikut :
a.
Pandangan bangsa
indonesia tentang perang dan damai. Bangsa Indonesia cinta damai dan ingin
bersahabat dengan semua bangsa di dubia serta tidak menghendaki terjadinya
sengketa bersenjata atau perang. Bangsa Indonesia berhasrat untuk selalu mengutamakan
cara-cara damai dalam setiap penyelesaian pertingkaian nasional maupun
internasional. Walaupun cinta damai, namun bangsa indonesia lebih cinta
kemerdekaan dan kedaulatan. Bag bangsa indonesia, perang adalah jalan terakhir
yang terpaksa harus ditempuh untuk mempertahankan ideologi dan dasar negara
pancasila, kemerdekaan, dan kedaulatan negara Republik Indonesia serta keutuhan
bangsa.
b. Penyelenggaraan
pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dilandasi oleh
landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan
visional wawasan Nusantara, Bangsa Indonesia Berhak dan Kewajiban
mempertahankan Kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan bangsa dan wilayah,
terpeliharanya keamanan nasional, dan tercapainya tujuan Nasional.
c. Pertahanan dan Keamanan
Negara merupakan Upaya Nasional Terpadu.. Hal ini melibatkan segenap potensi
dan kekuatan nasional. Setiap warga berhak dan kewajiban ikut serta dalam usaha
pembeaan negara yang dlaksanakan penuh kesadaran dan tanggungjawab, dan kerelaan
berujung serta berkorban bagi bangsa dan negara tanpa kenal menyerah. Upaya
pertahanan dan keamanan negara yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan
nasional tersebut dirumuskan dalam doktrin yang selama ini didoktrin pertahanan
dan Kemanan Negara Republik Indonesia.
d.
Pertahanan dan Keamanan
Negara Republik Indonesia diselenggarakan dengan siskamnas (Sishankamrata). Hal
ini bersifat total, kerakyatan, dan kewilayahan. Pendayagunaan potensi nasional
dalam pertahanan dan kemanan negara yang menyeimbangkan dan menyerasikan
kepentingan kesejahteraan dengan keamanan.
e. Segenap kekuatan dan
kemampuan pertahanan dan keamanan rakyat semesta diorganisasikan dalam satu
wadah tunggal yang dinamakan Tentara Negara Indonesia (TNI) dan Kepolisian
Republik Indonesia (POLRI). Pembangunan Angkatan Perang Republik Indonesia
(APRI) yang memiliki jadi diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan
tentara nasional tetap mengabdi kepada kepentingan bangsa dan negara kesatuan
Republik Indonesia.
2.6.
Keberhasilan Ketahanan Nasional
Kondisi
kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang mencakup aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga
ketahanan nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI yang
dilandasi oleh landasan idiil Pancasila,
landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional Wawasan Nasional. Utnuk
mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap warga
negara Indonesia, yaitu :
1. Memiliki semangat
perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa keuletan dan
ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman,
gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam,
untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara
serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
2. Sadar dan peduli terhadap
pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga negara Indonesia baik
secara individu maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena
bangsa Indonesia cinta damai akan tetapi
lebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin akan adanya kesadaran bela negara
dan cinta tanah air.
3. Apabila setiap warga
negara Indonesia memiliki semangat
perjuangan bangsa dan sadar serta peduli
terhadap pengaruh yang timbul dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
serta dapat mengeliminir pengaruh-pengaruh tersebut, maka akan tercermin
keberhasilan ketahanan nasional Indonesia. Untuk mewujudkan ketahanan nasional
diperlukan suatu kebijakan umum dari pengambil kebijakan yang disebut Politik
dan Strategi Nasional (Polstranas).
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Hakikat
ketahanan nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan bangsa dan negara untuk mencapai tujuan nasional. Asas ketahanan
nasional adalah tata laku berdasarkan nilai – nilai pancasila , UUD 1945 , dan
wawasan Nusantara , yang terdiri dari : Asas Kesejahteraan Dan Keamanan, Asas
komprehensif integral atau meneyeluruh ,Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar
dan Asas Kekeluargaaan. Ketahanan nasional memiliki sirat yang terbentuk dari
nilai-nilai yang terkandung dalam landasan dan asas-asanya, yaitu : Mandiri,
Dinamis, Wibawa,Konsultasi dan kerjasama.
Dengan
demikian, berdasarkan rumusan pengertian tannas dan kondisi kehidupan nasional
Indonesia. Tannas sesungguhnya merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata)
kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek,
terutama aspek-aspek dinamis, didalam tata kehidupan nasional relatif berubah
menurut waktu, ruang, dan lingkungan sehingga interaksinya menciptakan kondisi
umum yang sangat kompleks dan amat sulit di pantau. Dalam rangka pemahaman dan
pembinaan tata kehidupan nasional tersebut, diperlukan penyederhanaan dari
berbagai aspek kehidupan nasional. Penyederhanaan tersebut berbentuk model dari
hasil pemetaan keadaan nyata melalui analisis mendalam yang dilandasi oleh
teori hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dan manusia atau masyarakat,
dan antara manusia dan lingkungan.
3.2
Saran
Dari
adanya uraian di atas, kita sebagai warga Negara Indonesia menjadi tahu apa
arti penting ketahanan nasional, maka dari itu kita khususnya sebagai penerus
bangsa harus menjaga ketahanan nasional dengan baik,selalu ada sehingga
ketahanan nasional tidak mengalami kepunahan.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar