Selasa, 01 Mei 2018

Alat Ukur Analog

MAKALAH
ALAT UKUR ANALOG



DISUSUN OLEH   :
WILDAN MUSLIM FARDANY    17416649
2IB04


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018


KATA PENGANTAR

Assalam’alaikum Wr. Wb.
          Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syuur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang Alat Ukur Analog”.
          Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan batuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
          Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

                                                                                  Bekasi, 2 Mei 2015
         

                                                                                         Penyusun






BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Kebesaran listrik seperti arus, tegangan, daya dan lain sebagainya tidak dapat secara langsung kita tanggapi dengan panca indera kita. Untuk memungkinkan pengukuran maka kebesaran listrik ditransformasikan melalui suatu fenomena fisis yang akan memungkinkan pengamatan melalui panca indera kita, misalnya kebesaran listrik seperti arus ditransformasikan melalui suatu fenomena fisis ke dalam kebesaran mekanis. Perubahan tersebut bisa merupakan suatu rotasi melalui suatu sumbu tertentu. Besar sudut rotasi tersebut berhubungan langsung dengan besar arus listrik yang akan kita amati, sehingga pengukuran dikembalikan menjadi pengukuran terhadap suatu perputaran dan besar sudut adalah menjadi ukuran besar listrik yang akan diukur.
Alat-alat ukur yang langsung memberikan nilai pengukuran kebesaran listrik pada skala yang dapat dibaca secara jelas; yaitu alat-alat ukur yang secara jelasnya mentransformasikan kebesaran listrik pada skala yang tertentu. Alat-alat ukur dalam golongan ini akan disebut sebagai alat penunjuk. Alat penunjuk, bekerja atas prinsip perubahan kebesaran listrik langsung melalui suatu fenomena fisis tertentu, ke dalam suatu perputaran, dan perputaran tersebut dihubungkan dengan jarum yang berputar pada skala tertentu.
Salah satu alat ukur yang menggunakan prinsip diatas adalah multitester (multimeter). Multimeter dapat digunakan untuk mengukur kuat arus, tegangan, dan nilai suatu hambatan. Untuk lebih memahami semua terkait dengan multimeter, maka dibuat makalah ini.
1.2    Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.            Mengetahui pengertian dari multimeter.
2.            Mengetahui prinsip kerja multimeter analog.
3.            Mengetahui cara kalibrasi pada multimeter analog.
4.            Mengetahui prosedur pengukuran pada multimeter analog.
5.            Mampu membaca hasil pengukuran dari multimeter analog.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian
Multimeter sering juga disebut dengan multitester atau AVOmeter karena multimeter memiliki 3 fungsi yaitu sebagai ampermeter, voltmeter, dan ohmmeter. Multimeter adalah suatu alat test yang digunakan dengan mengoperasikan sakelar banyak posisi, multitester dapat dijadikan sebagai sebuah voltmeter, sebuah amperemeter dan sebuah ohmmeter. Alat ini mempunyai berbagai penepatan (disebut 'range') pada setiap jangkah ukurnya mempunyai pilihan AC atau DC.
2.2    Prinsip Kerja Multimeter
Pada saat arus melalui kumparan putar maka timbul magnet, kutub utara / selatan yang berdekatan dengan utara / selatan magnit permanen maka akan  terjadi saling tarik-menarik atau tolak-menolak sehingga menyebabkan jarum pada poros kumparan bergerak.
Seperti diketahui sebelumnya, prinsip kerja dari multimeter adalah dengan mengukur gaya yang bekerja pada medan magnet dan kumparan berarus. Bila arus searah yang tidak diketahui besarnya mengalir melalui kumparan tersebut, suatu gaya elektromagnetis f  yang mempunyai arah tertentu akan dikenakan pada kumparan putar sebagai hasil interaksi antar arus dan medan magnit. Gaya inilah yang dimanfaatkan untuk menunjuk skala yang kemudian kita baca sebagai hasil pengukuran.
Prinsip kerja multimeter ini juga menggunakan dasar percobaan Lorentz, “jika sebatang penghantar dialiri arus listrik berada dalam medan magnet, maka pada kawat penghantar tersebut akan timbul gaya”. Gaya yang timbul disebut dengan gaya Lorentz.
2.3     Cara Kalibrasi
Kalibrasi yang dilakukan pada multimeter digital dengan analog yaitu berbeda. Pada multimeter digital kalibrasi yang dilakukan ada yang manual  dan ada yang langsung. Namun pada multimeter yang digunakan oleh penulis yaitu dengan menghubung singkatkan tears led. Angka digit yang ditunjukan merujuk pada angka nol (0). sedangkan untuk kalibrasi multimeter analog caranya adalah memutar sekrup pemutar jarum yang ada pada multimeter hingga jarum penujuka hasil tepat menunjukakan angka nol namun dalam pengkalibrasian ini multitester di letakkan pada permukaan atau tempat yang rata.

v  Adapun langkah-langkah mengkalibrasi multimeter adalah sebagai berikut:
-          Arahkan posisi range slector switch pada posisi ohm meter, pada batas ukur yang dikehendaki, batas ukur 1x, 10x atau 1k x.
-          Hubung pendekan kedua probe (probe positif dan probe negatif) dengan cara menghubungkan kedua ujung konduktornya.
-          Perhatikan pergerakan pointer (jarung penunjuk). Jarum penunjuk harus menunjukkan suatu harga pada skala ukur ohm meter.
-          Apabila pointer tidak tepat menunjuk angka nol pada ujung pembacaan skala ukur ohm meter, maka perlu penyetelan zero adjusting knob dengan cara memutarnya ke kiri atau ke kanan, sampai posisi pointer tepat menunjuk angka nol pada skala ukur ohm meter.
-          Multimeter siap digunakan untuk pengukuran.

2.4    Multimeter Analog
Multimeter  ini merupakan alat pengukur besaran listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range – range yang kita ukur dengan probe. Multimeter analog dapat mengukur tegangan dan arus baik AC maupun DC dan resistansi. Pada satu saat multimeter hanya dapat dugunakan untuk mengukur satu besaran saja, sehingga untuk memilih besaran apa yang akan diukur dan batas ukur perlu mengatur saklar pemilih yang sesuai.
2.5     Prosedur Penggunaan Multimeter analog.
Apabila kita ingin mengukur tegangan searah (DC) dengan multimeter maka kita harus mengarahkan tombol skala ke arah tegangan DC dan menempatkan tombol skala pada posisi tegangan yang lebih besar dari besaran yang kita akan ukur. Kemudian memperhatikan skala ukur pada bagian atas dari multimeter yang ditunjukkan oleh jarum ukur, karena jarum ukur itulah yang menentukan nilai dari besaran yang kita ukur.



2.6     Bagian-bagian multimeter analog.



 

A.       Bagian Luar Dan Fungsi Multimeter
Multimeter dapat dijelaskan bagian-bagian dan fungsinya :
1.         Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust Screw), berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil.
2.         Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol.
Caranya : saklar (Ohm), pemilih diputar pada posisi  test lead (+) merah dihubungkan ke test lead – hitam, kemudian tombol diputar ke pengatur kedudukan 0  kiri atau ke kanan sehingga menunjuk pada kedudukan 0 .
3.         Lubang kutub (+) berfungsi, sebagai tempat masuknya test lead kutub (+) yang berwarna merah.
4.         Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub (–) yang berwarna hitam.
5.         Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch), berfungsi untuk memilih polaritas DC atau AC.
6.         Jarum penunjuk meter (Knife – edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.
7.         Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
B.       Bagian Dalam dan Fungsi Multimeter
Berikut adalah bagian-bagian dalam multimeter:
a)      Resistor berfungsi untuk menghambat arus. Resistor yang ada tersusun menjadi dua macam, yaitu secara seri dan paralel.
b)      Kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan.
c)      Sicring berfungsi untuk memutuskan rangkaian saat menerima arus yang melampaui batas.
d)      Sound berfungsi untuk memberikan indikator bunyi saat multimeter dikalibrasi.
e)      Dioda berfungsi untuk menyearahkan arus. Dioda yang dipakai adalah dioda zener dan berjumlah dua.
f)       Batu baterai berfungsi sebagai sumber tegangan.
Cara pengukuran.
2.6.1    Posisi alat ukur saat mengukur tegangan (voltage)
Pada saat mengukur tegangan baik itu tegangan AC maupun DC, maka alat ukur mesti dipasang paralel terhadap rangkaian. Maksud paralel adalah kedua terminal pengukur (umumnya berwarna merah untuk positif (+) dan hitam untuk negatif (-) harus membentuk suatu titik percabangan dan bukan berjejer (seri) terhadap beban. Pemasangan yang benar dapat dilihat pada gambar berikut:
 

2.6.2   Posisi alat ukur saat mengukur arus (Ampere)

Untuk melakukan pengukuran arus yang mesti diperhatikan yaitu posisi terminal harus dalam kondisi berderetan dengan beban (seri), sehingga untuk melakukan pengukuran arus maka rangkaian mesti di buka/diputus/open circuit dan kemudian menghubungkan terminal alat ukur pada titik yang telah terputus tersebut. Pemasanga yang benar dapat dilihat pada gambar.

2.6.3   Posisi alat ukur saat mengukur hambatan (Ohm)

Yang harus diketahui saat pengukuran tahanan ialah jangan pernah mengukur nilai tahanan suatu komponen saat terhubung dengan sumber. Ini akan merusak alat ukur. Pengukurannya yaitu hanya mengatur saklar pemilih keposisi skala OHM dan kemudian menghubungkan terminal ke kedua sisi komponen (Resistor) yang akan diukur.


7  Cara Membaca Hasil Pengukuran Multimeter analog.
Hal yang harus diperhatikan di dalam pembacaan skala multimeter analog adalah dengan memperhatikan jarum penunjuk skala. Jarum penunjuk skala akan menujuk pada skala yang terletak pada papan skala. Pembacaan skala dilakukan tegak lurus dimana bayangan jarum pada cermin harus satu garis dengan jarum penunjuk, maksudnya agar tidak terjadi penyimpangan dalam membaca. Prosedur yang baik adalah memilih batas skala pengukuran yang paling besar, karena tegangan yang akan diukur biasanya belum diketahui.
Kemudian menentukan nilai dari besaran yang kita ukur dengan rumus dibawah ini:
Nilai ukur = (Nilai yang ditunjukkan oleh jarum ukur) dikali (skala yang ditunjukkan oleh tombol multitester yang di bawah) dibagi (skala ukur maksimum dari multimeter).

Contoh.
jika kita akan mengukur besaran tegangan DC dari suatu komponen, kita lihat bahwa nilai tegangannya tidak lebih dari 10 volt. Kemudian kita arahkan tombol skala pada skala 10volt, namun jika tegangan yang diketahui dari komponen 10 volt maka kita memilih skala 50 volt. kemudian kemudia menyentuhkan polaritas positif multimeter dengan positif komponen dan polaritas negatif dengan negatif komponen. Ketika disentuhkan maka jarum ukur akan naik, inilah nilai yang di tunjukkan oleh jarum. Skalanya pada bagian DCVA yang memiliki batas 10volt, secara langsung kita dapat menentukan nilai dari besaran yang diukur. Kita perkirakan jarum jamnya naikdan berhenti pada angka 6volt. Kita gunakan rumus di atas, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Nilai ukur           = 6 volt x 10 volt : 10  volt
                           = 6 volt
Sedangkan cara pembacaan hasil pengukuran  hambatan yaitu:
Nilai ukur: (skala yang ditunjukan jarum) dikali (faktor kalibrasi)
Misalkan pada gambar berikut terbaca nilai tahanan suatu resistor.



Kemudian saklar pemilih menunjukkan perkalian skala yaitu 10k maka nilai resistansi tahanan atau resistor tersebut adalah:
Nilai yang ditunjukkan jarum                = 26
Skala pengali atau faktor kalibrasi         =10 Ω
Maka nilai resistansinya                        = 26 x 10 kΩ
                                                               =260 kΩ = 260.000 Ω                        
2.7    Kesalahan-kesalahan Pada Alat Ukur
Setiap alat ukur dari yang mengunakan kumparan putar yang dipergunakan untuk alat ukur amper maupun alat ukur volt yang terdapat di pasaran telah direncanakan, sehingga batas kesalahan terdapat batas-batas yang diperkenankan sesuai dengan kelas daripada kelas alat ukur tersebut. Akan tetapi, dalam pemakaian ada banyak hal yang perlu diperhatikan seperti hal-hal di bawah ini :
2.7.1   Medan magnit luar.
Bila suatu alat ukur dipergunakan di sekitar suatu pengantar yang dialiri arus besar atau di sekitar suatu magnit yang sangat kuat maka medan magnit yang terdapat dalam celah udara pada sirkit magnit daripada alat ukur bisa terpengaruh.
2.7.2   Temperatur keliling.
Seperti telah dinyatakan, suatu alat ukur telah dibuat untuk tidak terpengaruh oleh keadaan temperatur keliling. Akan tetapi, bila keadaan temperatur keliling tersebut adalah jauh berbeda dari pada temperatur 20oC, maka kesalahan-kesalahannya mungkin tidak dapat lagi diabaikan.

2.7.3   Pemanasan sendiri
Bila satu arus mengalir ke dalam alat ukur, maka pada permulaan temperatur dari pada komponen alat ukur tersebut akan menaik, dan menyebabkan penunjukkan berubah. Jadi, penunjukkan tidak akan menjadi stabil sebelum temperatur dari alat ukur tersebut menjadi konstan.
2.7.4   Pergeseran dari titik nol
Posisi dari pada alat penunjuk dari alat ukur tanpa kebesaran listrik yang masuk, disebut titik nol. Setelah digunakan untuk beberapa lama, kemungkinan titik nol tersebut berubah dan bergerak yang disebabkan oleh fatik dari pada pegas-pegas pengontrol. Pergeseran titik nol dapat dikoreksikan dengan pergeseran-pergeseran secara mekanis, dengan cara-cara pengaturan titik nol dari luar.
2.7.5   Gesekan-gesekan
Pada alat ukur yang dibuat dengan konstruksi sumbu dan bantalan, maka pengukuran yang pengukurannya dilakukan berulang kali mungkin menyebabkan harga-harga yang berbeda, meskipun arus yang diukurnya adalah tetap. Hal ini mungkin terjadi bila gesekan antara sumbu dan bantalan besar.
2.7.6   Umur
Setelah jangka waktu dari mulai alat ukur ini dibuat berlalu, maka berbagai komponen dan elemen alat ukur ini mungkin berubah di dalam kebaikan kerjanya, dan akan menghasilkan kesalahan penunjukan dari alat ukur. Agar alat ukur ini tetap siap untuk pengukuran-pengukuran yang teliti, maka sebaiknya dilakukan kalibrasi secara berkala, dalam interval waktu setengah tahun sampai dengan setahun.
2.7.7   Letak dari alat ukur
Bagian yang bergerak dari alat ukur telah dibuat sedemikian rupa, sehingga memungkinkan pengaturan-pengaturan yang terbatas. Dengan demikian, bila alat ukur tersebut dipakai dengan letak yang tidak ditentukan, maka posisi yang dari pada bagian yang bergerak, sehingga alat penunjuknya mungkin berbeda dan menghasilkan kesalahan. Karena titik berat dari bagian yang bergerak dari suatu alat ukur diatur dengan menggunakan berat-berat pengatur maka tidak akan terjadi kesalahan.


BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
Multimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan, kuat arus, dan hambatan pada suatu rangkaian.
Prinsip kerja dari multitester adalah menggunakan dasar percobaan Lorentz, “jika sebatang penghantar dialiri arus listrik berada dalam medan magnet, maka pada kawat penghantar tersebut akan timbul gaya”. Gaya inilah yang dimanfaatkan untuk menunjuk skala yang kemudian kita baca sebagai hasil pengukuran.
Pembacaan skala multimeter analog adalah dengan memperhatikan jarum penunjuk skala.  
Bagian dari multimeter analog adalah resistor, kapasitor, sicring, sound, dioda, batu baterai, jarumpenunjuk meter, skala, zero Adjus screw,ters lead, output, zero ohm adjust, penggerak jangkauan, lubang kutub negatif, lubang kutub positif, dan saklar pemilih
Cara pengukuran menggunakan multimeter adalah mengatur saklar fungsi pada ohmmeter, amperemeter, atau voltmeter jika akan mengukur hambatan, kuat arus, atau tegangan, kemudian pilih chek kecontinuan dengan menekan tombol select, hubungkan test probe merah dan hitam, jika terdapat suara seperti bel listrik maka tidak ada masalah dan alat siap digunakan, tetapi jika tidak terdapat suara seperti bel listrik maka alat tidak siap digunakan.
Adapun kesalahan-kesalahn dalam multitester yaitu medan magnit luar
Temperatur keliling, pemanasan sendiri, pergeseran dari titik nol, gesekan-gesekan, umur, serta letak dari alat ukur.





DAFTAR PUSTAKA

Anonim. http://en.wikipedia.org/wiki//Multimeter. Diakses pada tanggal 20 Mei 2015 pukul 20.35 WIB
Mira. 2011. http://www.multimeterwarehause.com//. Diakses pada tanggal 21 Mei 2015 pukul 05.25 WIB
Tono. 2011. http://www.total.or.id/info.php?kk=multimetr. Diakses pada tanggal 21 Mei 2015 pukul 22.00 WIB
Brahma.2010.http://brahm.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18475/05_Bab_08_Alat_Ukur_dan_Pengukuran_Listrik.p65.pdf. Diakses pada tanggal 21 Mei 2015 pukul 09. 10 WIB




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teknologi Informasi & Multimedia # - 5G

5G Disusun Oleh : Wildan Muslim Fardany  (17416649) 4IB04 A TEKNOLOGI INFORMASI & MULTIMEDIA # UNIVERSITAS GUNAD...