1. Latar Belakang Mempelajari Ilmu Budaya Dasar
Ilmu
Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah Ilmu
Budaya Dasar dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti
istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the
Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin
humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th
humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan
seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan
nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia
menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping
tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Adapun Manusia
adalah makhluk Allah yang di anugrahi akal, fikiran, dan
fisik untuk menunjang kehidupannya sebagai seorang insan yang di
tunjuk oleh Allah untuk menjadi khalifah di bumi yang Allah Yang Maha
Kuasa ciptakan. Oleh karena manusia adalah khalifah di bumi ini sepatutnya
seorang manusia haruslah mempunyai prilaku yang sesuai dengan yang Tuhan
inginkan untuk dipercayakan menjaga keutuhan bumi yang Allah ciptakan
dengan segala makhluk hidup didalamnya untuk manusia jaga
kelestariannya.Manusia yang menjadi seorang terpilih dan tinggi derajatnya di
mata Tuhan, manusia haruslah mempunyai kepercayaan, ilmu, dan menjalankan
segala apa yang di perintahkan Allah dan menjauhi yang di larang oleh Allah
SWT. Sebagai makhluk yang mempunyai akal dan fikiran serta fisik manusia
haruslah memanfaatkan anugrah yang di berikan oleh Allah itu dengan sebaik –
baiknya dan jangan menyalah gunakannya sebagai suatu yang Allah benci.
Manusia haruslah mempunyai budaya yang baik untuk menjadikannya
seorang manusia yang memiliki derajat tinggi di mata Allah SWT. Maka
manusia harus menjadikan budaya yang baik sebagai bagian dari dirinya tanpa
mengabaikan apa yang menjadi kewajiban sebagai makhluk yang berketuhanan.
2. Tujuan
Mempelajari Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata
kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan
demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah
satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities)
akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan
alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
- Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
- Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
- Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
- Menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.
3. Hubungan Ilmu Budaya Dasar dengan Manusia & Kebudayaan
Ilmu Budaya
Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan
pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah manusia dan kebudayaan. Suatu karya dapat saja mengungkapkan
lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu
filsafat, ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu
budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya.
Pengetahuan
budaya mengkaji masalah nilai-nilai menusia sebagai makhluk berbudaya (homo
humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan
mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.
Pokok-pokok yang terkandung dari
beberapa definisi kebudayaan adalah sebagai berikut.
- Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam.
- Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran.
- Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi, dan sosiologi.
- Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah, dan budaya nasional.
Ilmu Budaya Dasar merupakan
pengetahuan tentang perilaku dasar-dasar dari manusia. Unsur-unsur kebudayaan
adalah sebagai berikut.
- Sistem religi atau kepercayaan.
- Sistem organisasi kemasyarakatan.
- Ilmu pengetahuan.
- Bahasa dan kesenian.
- Mata pencaharian hidup.
- Peralatan dan teknologi.
Hubungan Manusia dengan Kebudayaan
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah mannusia sebgai perilaku
kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan oleh manusia.
Dalam sosiologi
manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya walaupun dua
duanya berbeda tetapi tetap satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan dan
setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar
sesuai dengannya. Tampak akhirnya keduanya merupakan satu kesatuan.
Dari sisi lain,
hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan
hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis,
maksudnya saling kait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui
tiga tahan yaitu:
- Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dirinya.
- Obyektivitas, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas objektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
- Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
Manusia dengan kebudayaan mempunyai
hubungan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat
lagi membedakan mana yang lebih awal muncul, manusia atau kebudayaan. Analisa
terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu
agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
4. Hubungan Ilmu Budaya Dasar dengan Manusia &
Kesusastraan
Dalam
kesusastraan Ilmu Budaya Dasar dapat dihubungkan meliputi dengan bahasa,
keagamaan, kesusastraan, kesenian, dan lainnya. Mengikuti pembagian ilmu
pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Sosial
Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan.
Konsep-konsep sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat
diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam ilmu
pengetahuan sosial, contohnya keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial
bertolak.
Tanpa ada
maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara literatur
biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih representatif.
Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja mencatat angka-angka. Ada benang
merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri
bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal
masih kuat. Elemen-elemen kearifan budaya lokal kita didominasi oleh ajaran.
A. Pendekatan Kesusastraan
Seni adalah
sebuah karya atau sastra yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.
Ini dikarenakan seni merupakan ekspresi manusia terhadap sesuatu. Ilmu budaya
dasar dinamakan Basic Humanities, yang berasal dari bahasa inggris yaitu The
Humanities, dan bahasa latin yaitu Humanus yang berarti manusia, berbudaya, dan
halus. Maka dari itu apabila kita mempelajari The Humanities maka kita akan
menjadi manusia yang berbudaya, dan halus. Sedangkan sastra berasal dari kata
castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk
dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia. Seperti catatan ilmu pengetahuan,
kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Sastra lebih
mudah untuk berkomunikasi. Karena pada hakikatnya karya sastra merupakan
penjabaran abstraksi. Dan sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang
berkomunikasi. Filsafat juga menggunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kisah,
kebahagian, kebebasan yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Masalah sastra
dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi
yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.
Ada juga tiga hal yang berkaitan
dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya sastra,
yaitu adalah sebagai berikut.
- Ilmu Sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra.
- Teori Sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
- Karya Sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen atau novel, atau drama.
Masalah sastra dan seni sangat
erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas
oleh ilmu budaya daar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya
Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Prosa adalah
suatu jenis tulissan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm)
yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti
leksikalnya. Kata prosa itu sendiri berasal dari bahasa Latin prosa yang
artinya terus terang. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk
mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk
surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media
lainnya. Prosa juga dibagi dalam dia bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru,
prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruh budaya barat,
dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apapun. Prosa
terbagi atas dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru sebagai berikut.
Lima komponen dalam Prosa Lama:
- Dongeng
- Hikayat
- Sejarah
- Epos
- Cerita Pelipur Lara
Lima komponen dalam Prosa Baru:
- Cerita Pendek
- Roman atau Novel
- Biografi
- Kisah
- Autobiografi
Sebagai seni
yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi)
langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan, atau cerita. Dengan
penciptaan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat
sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain
adalah sebagai berikut.
- Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan
kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau
kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk
mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak
mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh
yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin untuk perjalanan hidupnya
untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan infonnasi
Fiksi
memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam
novel kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan
jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga
kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi
dapat menstimulasi imajinasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak
henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa
fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman
dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk
memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat
berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
D. Ilmu Budaya Dasar yang
dihubungkan dengan Puisi
Puisi adalah
seni tertulis dimana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan,
atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat
oleh rima., ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
- Figura Bahasa.
- Kata-kata yang ambiquitas.
- Kata-kata berjiwa.
- Kata-kata yang konotatif.
- Pengulangan.
Adapun
alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam Ilmu Budaya Dasar, yaitu
salah satunya adalah hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia. Perekaman
dari penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”.
Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan
dasarnya untuk lebih menghidupkan kembali pengalaman hidupnya dari sekedar
kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itulah
sastra atau puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa untuk memilki
kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya
sendiri serta tentang masyarakat.
Sumber :