Sabtu, 30 Maret 2019

Alat Pendeteksi Gempa Bumi dengan Ayunan Bandul Berbasis Mikrokontroler ATmega328

Alat Pendeteksi Gempa Bumi dengan Ayunan Bandul
Berbasis Mikrokontroler ATmega328


Oleh :
                               WILDAN MUSLIM FARDANY          (17416649)
KELAS 3IB04

ALGORITMA & PEMROGRAMAN KASUS TEKNIK ELEKTRO#
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019



ABSTRAK

Wildan Muslim Fardany, 17416649.

Alat Pendeteksi Gempa Bumi
Kata Kunci : Mikrokontroler ATmega328, Bandul, Inframerah, Fotodioda

      Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi, Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakkan kerak bumi (lempeng bumi). Gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Salah satu dampak getaran gempa itu sendiri yang sampai ke permukaan bumi dan kalau getarannya cukup besar dapat merusak bangunan dan infra struktur lainnya seperti jalan dan jembatan, rel kereta api, bendungan dan lain-lain, sehingga menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda. Agar kita dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan gempa bumi, maka perlu untuk merancang sebuah alat pendeteksi gempa bumi dengan metode ayunan bandul berbasis Mikrokontroler ATmega328. Mikrokontroler ATmega328 ini merupakan inti dari semua sistem yang ada pada rancang bangun ini. Pada rancang bangun alat pedektesi gempa menggunakan sensor inframerah dan fotodioda. Di mana konstruksi pancaran inframerah ditentukan oleh bandul yang mendeteksi ayunan.



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat Hidayah dan Karunia-Nya sehingga dalam penyusunan Desain Sebuah Sistem Elektronika Alat Pendeteksi Gempa Bumi dengan Ayunan Bandul berbasis Mikrokontroler ATMega 328  ini, dapat diselesaikan dengan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunannya, kami mendapat bantuan, bimbingan, dan saran, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari berbagai pihak. Untuk itu ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada :
1.            Antonius Irianto Sukowati selaku dosen Algoritma & Pemrograman Kasus Teknik Elektro.
2.     Teman – teman seperjuangan jurusan Teknik Elektro Universitas Gunadarma. Yang telah memberi bantuan dan saran dalam penyusunan penulisan ini.
Penulisan ini mungkin belum terbilang sempurna, karena masih penuh dengan keterbatasan dan kekurangan. Oleh sebab itu, semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membaca dan mempelajarinya, serta menambah wawasan dan pemahaman kita semua.
Demikianlah penulisan ini kami susun, mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata atau pengejaan dalam makalah ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bekasi, 30 Maret 2019


                                                                                                                                  Penyusun



DAFTAR ISI

ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang Masalah
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1    LCD (Liquid Cristal Display)
2.2    Sensor Photodioda
2.3    Prinsip Kerja Sensor Photodioda
2.4    ATmega328
BAB 3 PERANCANGAN
3.1    Blok Diagram
3.2    Fungsi Setiap Blok
3.3    Diagram Alir (Flowchart)
3.4    Penjelasan Flowchart Pendeteksi Gempa
3.5    Pengujian Mikrokontroler
3.6    Pengujian Sensor Gempa
3.7    Pengujian LCD
BAB 4 PENUTUP
4.1    Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang Masalah
Kebutuhan manusia terhadap peralatan yang cerdas dan dapat bekerja secara otomatis semakin meningkat, sehingga peralatan-peralatan otomatis ini sedikit demi sedikit mulai menggantikan peralatan manual. Selain sistem kerjanya yang sama, peralatan otomatis dapat melakukan pekerjaannya sendiri tanpa harus dikendalikan oleh pengguna. Untuk merancang sebuah peralatan yang cerdas dan dapat bekerja secara otomatis tersebut, dibutuhkan sebuah alat atau komponen yang dapat menghitung, mengingat, dan mengambil pilihan.
Salah satu alat otomatis yang diperlukan ketika terjadi bencana alam adalah alarm gempa bumi. Alat ini bekerja secara otomatis dengan menggunakan metode ayunan bandul. Jadi disini tidak perlu ditakutkan lagi terjadi gempa terutama di malam hari saat kita sedang dalam keadaan tidur kita cukup menggunakan alarm gempa bumi. Atas dasar pemikiran di atas, akan dirancang sebuah alat yaitu alarm gempa bumi dengan metode ayunan bandul yang dapat mengetahui adanya gempa bumi, sehingga ini akan memudahkan dan membantu masyarakat dalam menghidari gempa bumi.


BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1         LCD (Liquid Cristal Display)
LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu komponen elektronika yang berguna untuk menampilkan suatu data, baik karakter, huruf maupun grafik. Tampilan LCD sudah tersedia dalam bentuk modul yaitu tampilan LCD beserta rangkaian pendukungnya termasuk ROM dan pelengkap lainnya. LCD mempunyai pin data, kontrol catu daya, dan pengatur kontras tampilan. LCD dapat bekerja dengan tegangan sebesar 5 volt yang didapat dari keluaran mikrokontroler, untuk itu biasanya LCD dihubungkan dengan mikrokontroler.
LCD adalah modul penampil yang banyak digunakan karena tampilannya menarik. LCD yang paling banyak digunakan saat ini ialah LCD M1632 refurbish karena harganya cukup murah. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 2x16 (2 baris x 16 kolom) dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD.

Gambar 1. LCD 2x16

Gambar 2. Susunan Alamat pada LCD

2.2        Sensor Photodioda

Photodioda adalah suatu jenis dioda yang resistansinya akan berubah-ubah apabila terkena sinar cahaya yang dikirim oleh transmitter “LED”. Resistansi dari photodioda dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterimanya, semakin banyak cahaya yang diterima maka semakin kecil resintasi dari photodioda dan begitu pula pula sebaliknya jika semakin sedikit intensitas cahaya yang diterima oleh sensor photodioda maka semakin besar nilai resistansinya. Sensor photodioda sama seperti sensor LDR, mengubah besaran cahaya yang diterima sensor menjadi perubahan konduktansi (kemampuan suatu benda menghantarkan arus listrik dari suatu bahan). Seperti yang terlihat pada Gambar 2 merupakan simbol dan bentuk fisik dari sensor photodioda.

Gambar 3. Simbol dan bentuk fisik photodioda

2.2        Prinsip Kerja Sensor Photodioda

                         


                                   (a)                                                                     (b) 
                                     Gambar 4. Rangkaian kerja sensor photodioda

Seperti    yang terlihat pada Gambar 3. merupakan rangkaian dasar dari sensor photodioda, pada kondisi awal LED sebagai transmitter cahaya akan menyinari photodioda sebagai receiver sehingga nilai resistansi pada sensorphotodioda akan minimum dengan kata lain nilai Vout akan mendekati logika 0 (low). Sedangkan pada kondisi kedua pada Gambar 2b cahaya pada LED terhalang oleh permukaan hitam sehingga photodioda tidak dapat menerima cahaya dari LED maka nilai resistansi R1 maksimum, sehingga nilai Vout akan mendekati Vcc yang berlogika 1 (high).
Gambar 5. Aplikasi sensor photodiode

Gambar 4a dan 4b merupakan desain photodioda untuk memberikan output pada photodioda agar berlogika low atau berlogika high yang disebabkan oleh warna permukaan yang fungsinya sebagai pemantul cahaya dari LED sebagai transmitter. Pada Gambar 4a photodioda dipasang secara berdampingan antara photodioda (receiver) dan LED (transmitter). Di depan photodioda dan LED diletakkan kertas putih sehingga cahaya yang dipancarkan dari LED akan dipantulkan oleh kertas dan cahaya akan diterima oleh photodioda sehingga output dari photodioda berlogika 0 (low). Dan pada Gambar 4b, photodioda dan LED diletakkan secara berdampingan dan didepannya diletakkan kertas berwarna hitam sehingga cahaya yang dipancarkan oleh LED akan diserap oleh kertas berwarna hitam sehingga photodioda tidak dapat menerima cahaya. Dan itu menyebabkan output dari photodioda berlogika 1 (high).

2.2        ATmega328
AVR merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang di dalamnya terdapat berbagai macam fungsi. Perbedaannya pada mikro yang pada umumnya digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan oscillator eksternal karena di dalamnya sudah terdapat internal oscillator. Selain itu kelebihan dari AVR adalah memiliki Power-On Reset, yaitu tidak perlu ada tombol reset dari luar karena cukup hanya dengan mematikan supply, maka secara otomatis AVR akan melakukan reset. Untuk beberapa jenis AVR terdapat beberapa fungsi khusus seperti ADC, EEPROM sekitar 128 byte sampai dengan byte.

Gambar 6. ATmega328

AVR ATmega328 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berarsitektur AVR RISC yang memiliki 8K byte in-System Programmable Flash. Mikrokontroler dengan konsumsi daya rendah ini mampu mengeksekusi instruksi dengan kecepatan maksimum 16MIPS pada frekuensi 16MHz. Jika dibandingkan dengan ATmega328 perbedaannya hanya terletak pada besarnya tegangan yang diperlukan untuk bekerja.



BAB 3
PERANCANGAN

3.1        Blok Diagram
                                                               Gambar 7. Diagram blok sistem


3.2        Fungsi Setiap Blok

1.      Blok Power Supply sebagai pemberi tegangan ke seluruh system
2.      Blok inframerah sebagai pemberi sinyal ke sensor
3.      Blok photodioda Sebagai pendeteksi adanya pergerakan bandul
4.      Blok ATmega328 sebagai pengolah data dan pemberitahuan
5.      Blok LCD sebagai pemberitahuan melalui tampilan layar
6.      Blok buzzer sebagai indikator pemberitahuan

3.3        Diagram Alir (Flowchart)
Diagram  Alir  (Flowchart)  cara  kerja  alat pendeteksi gempa bumi dengan metode ayunan bandul ditampilkan pada Gambar 6:

Gambar 8. Diagram alir cara kerja alat pendeteksi gempa bumi dengan metode ayunan


3.4        Penjelasan Flowchart Pendeteksi Gempa

1.      Start
Langkah pertama untuk mengoperasikan alat yaitu dengan memberikan tegangan pada system atau rangkaian.
2.      Inisialisasi Mikrokontroler
Setelah sistem aktif mikrokontroler Atmega328 akan melakukan fungsinya sebagai kontrol dari semua input dan output. Mikrokontroler Atmega328 mengaktifkan Sensor photodioda dan LCD. Setelah aktif, LCD akan menampilkan tulisan untuk pendeteksi gempa ada juga kapasitor keramik fungsinya sebagai filter dan IC7805 sebagai penyetabil tegangan guncangan bandul.
3.      Sensor Photodioda
Sensor photodiode akan membaca data ketika bandul yang di tempelkan infrared berguncang melalui pancaran gelombang gempa. Data yang dibaca oleh sensor photodiode akan diteruskan ke mikrokontroler untuk melihat dengan database pada memori mikrokontroler ATmega328.
4.      Buzzer
Jika bandul berguncang maka akan ada perbedaan potensial yang terjadi karena pergeseran cahaya antara sensor photodiode dan inframerah sehingga menghasilkan perubahan tegangan, kemudian di baca oleh mikrokontroller dan mikrokontroller menginstruksikan buzzer untuk aktif dari getaran listrik menjadi suara.
5.      Df Player Mini Mp3
Suara yang dikeluarkan dari buzzer adalah rekaman suara yang disimpan di kartu memori card fungsi df player mini mp3 ini adalah tempat untuk meletakan kartu memori card tersebut.
6.      Speaker
Fungsi speaker adalah mengeluarkan suara yang di rekam didalam kartu memori card
7.      Selesai
Selesai disini adalah semua proses penguncangan pendeteksi gempadengan metode ayunan bandul Tahapan di atas saling berkaitan, jadi proses atau tahapan-tahapan tersebut harus dilakukan dalam pembuatan alat pendeteksi gempa bumi dengan metode ayunan bandul.

3.5        Pengujian Mikrokontroler
Karena pemrograman menggunakan mode ISP (In System Programming) mikrokontroler harus dapat diprogram langsung pada papan rangkaian dan rangkaian mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program downloader. Pada pengujian ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler oleh program downloader yaitu ATmega328.

Gambar 9. Informasi signature mikrokontroler
mikrokontroler

ATmega328 menggunakan kristal dengan frekuensi 16Mhz MHz, apabila Chip Signature sudah dikenali dengan baik dan dalam waktu singkat, bisa dikatakan rangkaian mikrokontroler bekerja dengan baik dengan mode ISP-nya.
                                                   
Untuk memastikan program jalan atau tidak dapat digunakan program sebagai berikut.
void setup() {
pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);
}

void loop() {
digitalWrite(LED_BUILTIN, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(LED_BUILTIN, LOW);
delay(1000);}

3.6        Pengujian Sensor Gempa
Pengujian sensor gempa ini bertujuan untuk mengetahui apakah sensor dapat mendeteksi gempa dengan baik atau tidak, pengujian ini dilakukan dengan cara melihat output dari sensor pada serial monitor. Untuk mengetahui adanya perubahan tegangan saat bandul di goyang.Untuk pengujian dapat dilakukan pemrograman dengan code sebagai berikut.

void setup() {
Serial.begin(9600); }

void loop() {
int sensorValue = analogRead(A5);
Serial.println(sensorValue);
delay(1);
}

3.7        Pengujian LCD
Bagian ini hanya terdiri dari sebuah LCD dot matriks 2 x 16 karakter yang berfungsi sebagai tampilan hasil pengukuran dan tampilan dari beberapa keterangan. LCD dihubungkan langsung ke Port D dari mikrokontroler yang berfungsi mengirimkan data hasil pengolahan untuk ditampilkan dalam bentuk alfabet dan numerik pada LCD.Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW: Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat logika low “0” dan set (high) pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW. Jalur RW adalah jalur kontrol Read/ Write. Ketika RW berlogika low (0), maka informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high ”1”, maka program akan melakukan pembacaan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low (0).
Berdasarkan keterangan di atas maka kita sudah dapat membuat progam untuk menampilkan karaker pada display LCD. Adapun program yang diisikan ke mikrokontroller untuk menampilkan karakter pada display LCD adalah sebagai berikut:

#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(A0, 5, 6, 7, 8, A1);
void setup() {
lcd.begin(16, 2);}
void loop() {
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(“Tes LCD”);

Program di atas akan menampilkan kata “Tes LCD” di baris pertama pada display LCD 2x16. Pada alat dalam penelitian ini, Saat keseluruhan rangkaian diaktifkan, maka pada LCD akan menampilkan status sensor.

Gambar 10. Bentuk dari alat pendeteksi Gempa bumi selesai dirakit & diuji



BAB 4
PENUTUP

4.1        Kesimpulan
1.  Alarm Gempa merupakan sebuah alat yang bekerja berdasarkan kondisi getaran yang ditimbulkan, dimana hasil keluarannya berupa suara yang ditimbulkan oleh buzzer dan LED sebagai indikatornya. Kondisi ini ditimbulkan berdasarkan, seberapa besar getaran yang ditimbulkan untuk menggerakkan bandul ke arah sensor-sensor yang dipasang
2.      Untuk mendeteksi getaran, bandul harus dapat bergerak sebesar 5° dari sensor sebelumnya dan pancaran yang diberikan oleh LED tidak boleh terlalu lebar, hal ini dapat mempengaruhi kesensitifan sensor. Adapun kondisi yang dihasilkan adalah:
a.       Bandul diam terkena sensor pertama, LED menyalah.
b.      Bandul bergerak 5° dari sensor pertama mengenai sensor kedua, buzzer berbunyi pelan.
c.  Bandul bergerak 10° dari sensor pertama mengenai sensor ketiga, buzzer berbunyi kencang.
d.  Bandul bergerak tidak mengenai ketiga sensor, buzzer berbunyi sangat pelan. Output yang dihasilkan hanyalah sebuah buzzer dan LED.





[1] Andi, 2003, Panduan Praktis Teknik Antarmuka dan Pemograman mikrokontroler PT. Elex Media Kompitido, Jakarta
[2] Bishop Owen, 2005, Dasar-Dasar Elektronika. Edisi Pertama, Penerbit Erlangga, Jakarta
[3] Budiharto, Widodo, 2005, Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler, Elex Media Komputindo, Jakarta.
[4] Chandra. Fanky, 2010, Jago Elektronika, Penerbit : Kawan Pustaka, Jakarta.
[5] Franky Chandra dan Deni Arifianto. Jago Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis, Kawan Pustaka.
[6]  Dendy Mulya Kusuma, Robby Candra, 2013.
[7] Alarm Gempa Bumi Sederhana Menggunakan Sensor Photodioda Berbasis Mikrokontroler AT89S51, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta.
[9]  Sugiri, 2004, Elektronika Dasar Dan Peripheral Komputer, Penerbit Andi, Yogyakarta.


































Teknologi Informasi & Multimedia # - 5G

5G Disusun Oleh : Wildan Muslim Fardany  (17416649) 4IB04 A TEKNOLOGI INFORMASI & MULTIMEDIA # UNIVERSITAS GUNAD...